KONSEP DAN URGENSI PENDIDIKAN PANCASILA DALAM MENGATASI PERUBAHAN IKLIM, KORUPSI, DEGRADASI MORAL DAN KESENJANGAN SOSIAL
MAKALAH
KONSEP DAN URGENSI PENDIDIKAN
PANCASILA DALAM MENGATASI PERUBAHAN IKLIM, KORUPSI, DEGRADASI MORAL DAN
KESENJANGAN SOSIAL
Disajikan Untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliah Pancasila
Dosen Pengampu
: Dr. FETRIMEN, M.PD
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
(PJJ PAI)
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON 2023
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Salah satu problem yang di hadapi bangsa Indonesia saat ini yaitu lunturnya
semangat kebangsaan serta patriotisme pada kalangan milenial. Hal ini
dikarenakan banyaknya budaya asing yang masuk ke negara Indonesia, oleh sebab
itu banyak kaum milenial yang melupakan budaya negara kita sebab mereka
menganggap budaya asing lebih menarik dan bergengsi dibandingkan dengan budaya
negara Indonesia. Hal ini mengakibatkan sebagian generasi muda melupakan
nilai-nilai luhur bangsa. Aneka macam konflik timbul belakangan ini seiring
hilangnya rasa patriotisme dan nasionalisme. Pancasila sekarang terlupakan,
seolah-olah Pancasila hanya ada, hanya dikenang, serta tak ditanamkan dalam
jiwa-jiwa penerus kehidupan bangsa.
Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan hasil
kesepakatan para pejuang dan pemimpin bangsa dalam proses pendirian bangsa
Indonesia, dan sampai saat ini di era globalisasi, negara Indonesia masih
berpegang teguh pada Pancasila sebagai dasar negara menghadapi tantangan dan
hambatan dalam dunia global yang berkembang dalam dunia global saat ini. Sehingga
menjunjung tinggi Pancasila adalah merupakan tugas yang sangat penting bagi
bangsa Indonesia. Dalam dunia global saat ini, telah terjadi banyak perubahan
iklim, degradasi moral, korupsi yang merajalela, serta kesenjangan sosial
masyarakat. Hal ini dilakukan karena kurangnya rasa nasionalisme di kalangan
masyarakat Indonesia, dan juga karena Pancasila tidak diamalkan dengan baik dan
benar, sebagaimana mestinya.
Teknologi merupakan keniscayaan yang tidak dapat dihindari, sebab
hal ini menjadi hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan secara global.
Perkembangan teknologi informasi saat ini memungkinkan generasi muda mengakses
berbagai informasi baik yang positif maupun negatif. Banyak peristiwa yang
terjadi karena kurangnya pengawasan maupun pemahaman yang baik dalam menerima
informasi.
Fenomena degradasi moral akan selalu beriringan dengan perubahan
peradaban dunia modern. Perubahan itu ditandai dengan munculnya kemajuan
canggih budaya dan teknologi yang beririsan dengan perilaku menyimpang dari
penikmat kemajuan tersebut. Generasi muda di Indonesia sedang mengalami
degradasi moral dan akhlak, sehingga perlu upaya membenahi keadaan ini sebelum
semakin parah. Melihat persoalan generasi milenial yang semakin hari tidak
terkontrol dengan baik, generasi muda Pancasila harus dipersiapkan melalui
Pendidikan yang siap untuk menjawab tantangan zaman. Pendidikan yang dimaksud
adalah pendidikan agama (Islam) dan budi pekerti yang diupayakan mampu
menangkal perubahan perilaku menyimpang pelajar sebagai generasi milenial
harapan bangsa.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
pengertian Pendidikan Pancasila ?
2.
Bagaimana
konsep Pendidikan Pancasila mengatasi perubahan iklim,
korupsi, degradasi moral dan kesenjangan sosial ?
C.
Tujuan Penulisan Makalah
1.
Mengetahui
pengertian Pendidikan Pancasila
2.
Mengetahui
konsep dan urgensi Pendidikan Pancasila dalam mengatasi perubahan iklim,
korupsi, degradasi moral dan kesenjangan sosial
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENDIDIKAN PANCASILA
1.
Pengertian Pendidikan Pancasila
Pendidikan Pancasila adalah sebuah mata kuliah sebagai usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
mahasiswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
pengetahuan, kepribadian, dan keahlian, sesuai dengan program studinya masing -
masing. Selain itu, mahasiswa diharapkan mampu memberikan kontribusi yang
konstruktif dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, dengan mengacu
kepada nilai-nilai Pancasila. Jadi, mata kuliah Pancasila merupakan proses
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan student centered learning,
untuk mengembangkan knowledge, attitude, dan skill mahasiswa
sebagai calon pemimpin bangsa dalam membangun jiwa profesionalitasnya sesuai
dengan program studinya masing-masing dengan menjadikan nilainilai Pancasila
sebagai kaidah penuntun (guiding principle) sehingga menjadi warga
negara yang baik (good citizenship).
2.
Visi Misi Pendidikan Pancasila
Visi Pendidikan
Pancasila
Terwujudnya kepribadian sivitas akademika yang bersumber pada nilai
- nilai Pancasila.
Misi Pendidikan
Pancasila
a)
Mengembangkan
potensi akademik peserta didik (misi psikopedagogis).
b)
Menyiapkan
peserta didik untuk hidup dan berkehidupan dalam masyarakat, bangsa dan negara
(misi psikososial).
c)
Membangun
budaya ber-Pancasila sebagai salah satu determinan kehidupan (misi
sosiokultural).
d)
Mengkaji
dan mengembangkan pendidikan Pancasila sebagai system pengetahuan terintegrasi
atau disiplin ilmu sintetik (synthetic discipline), sebagai misi
akademik
3.
Tujuan Pendidikan Pancasila
Tujuan pembelajaran pendidikan Pancasila di perguruan tinggi adalah
mempersiapkan mahasiswa sebagai calon sarjana yang berkualitas, berdedikasi
tinggi, dan bermartabat agar :
a)
menjadi
pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b)
sehat
jasmani dan rohani, berakhlak mulia, dan berbudi pekerti luhur
c)
memiliki
kepribadian yang mantap, mandiri, dan bertanggung jawab sesuai hari nurani
d)
mampu
mengikuti perkembangan IPTEK dan seni
e)
mampu
ikut mewujudkan kehidupan yang cerdas dan berkesejahteraan bagi bangsanya.
4.
Urgensi Pendidikan Pancasila
Urgensi pendidikan Pancasila, yaitu dapat memperkokoh jiwa
kebangsaan mahasiswa sehingga menjadi dorongan pokok (leitmotive) dan
bintang penunjuk jalan (leitstar) bagi calon pemegang tongkat estafet
kepemimpinan bangsa di berbagai bidang dan tingkatan. Selain itu, agar calon
pemegang tongkat estafet kepemimpinan bangsa tidak mudah terpengaruh oleh
pahampaham asing yang dapat mendorong untuk tidak dijalankannya nilai-nilai
Pancasila. Pentingnya pendidikan Pancasila di perguruan tinggi adalah untuk
menjawab tantangan dunia dengan mempersiapkan warga negara yang mempunyai
pengetahuan, pemahaman, penghargaan, penghayatan, komitmen, dan pola pengamalan
Pancasila. Hal tersebut ditujukan untuk melahirkan lulusan yang menjadi
kekuatan inti pembangunan dan pemegang estafet kepemimpinan bangsa dalam setiap
tingkatan lembaga-lembaga negara, badan-badan negara, lembaga daerah, lembaga
infrastruktur politik, lembaga-lembaga bisnis, dan profesi lainnya yang
menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.
Dalam hal ini, Riyanto (2009: 4) menyatakan bahwa pendidikan
Pancasila di perguruan tinggi merupakan suatu keniscayaan karena mahasiswa
sebagai agen perubahan dan intelektual muda yang di masa yang akan datang akan
menjadi inti pembangunan dan pemegang estafet kepemimpinan bangsa dalam setiap
tingkatan lembaga - lembaga negara, badan-badan negara, lembaga daerah, Lembaga
infrastruktur politik, lembaga-lembaga bisnis, dan sebagainya.
Contoh urgensi pendidikan Pancasila bagi suatu program studi,
misalnya yang berkaitan dengan tugas Menyusun peraturan perundang - undangan.
Orang yang bertugas untuk melaksanakan hal tersebut, harus mempunyai
pengetahuan, pengertian, pemahaman, penghargaan, komitmen, penghayatan dan pola
pengamalan yang lebih baik daripada warga negara yang lain karena merekalah
yang akan menentukan meresap atau tidaknya nilai-nilai Pancasila ke dalam
peraturan perundang-undangan yang disusun.
Dengan demikian, pemahaman nilai-nilai Pancasila di kalangan
mahasiswa amat penting, tanpa membedakan pilihan profesinya di masa yang akan
datang, baik yang akan berprofesi sebagai pengusaha/entrepreneur,
pegawai swasta, pegawai pemerintah, dan sebagainya. Semua lapisan masyarakat
memiliki peran amat menentukan terhadap eksistensi dan kejayaan bangsa di masa
depan.
B.
PERUBAHAN IKLIM, KORUPSI, DEGRADASI MORAL DAN KESENJANGAN SOSIAL
1.
Perubahan Iklim
a.
Pengertian perubahan iklim
Perubahan iklim didefinisikan sebagai totalitas atmosfer, hidrosfer,
biosfer, dan geosfer dengan interaksinya. Sedangkan perubahan iklim dinyatakan
sebagai perubahan pada iklim yang dipengaruhi langsung atau tidak langsung oleh
aktivitas manusia yang mengubah komposisi atmosfer. Perubahan iklim dicirikan
oleh peningkatan suhu udara dan perubahan besaran dan distribusi curah hujan
tetah mcmbawa dampak yang luas dalam banyak segi kehidupan manusia dan
diperkirakan akan terus mcmburuk.
Berdasarkan data yang diterima Indonesiabaik
faktor - faktor yang menyebabkan perubahan iklim diantaranya yaitu :
1)
Efek gas rumah kaca
2)
Pemanasan Global
3)
Kerusakan lapisan ozon
4)
Kerusakan fungsi hutan
5)
Penggunaan Cloro Flour
Carbon (CFC) yang tidak terkontrol
6)
Gas buang industri
Terjadinya perubahan
iklim salah satunya karena adanya pertumbuhan dan pembangunan ekonomi kita
bertumpu pada penggalian dan eksploitasi sumber energi alam (SDA) berupa bahan
tambang dan hasil hutan yang sangat rentan terhadap fluktuasi harga komoditas
sumber daya alam di pasar internasional. Akibatnya, situasi di wilayah ini terus
memburuk. Di Indonesia, meluasnya penggundulan hutan disebabkan oleh pesatnya peningkatan
permintaan pasar akan kayu, hasil hutan, hasil tambang, dan sumber daya alam lainnya.
Penggundulan hutan tidak hanya menambah produk sampingan bahan bakar fosil yang
menyebabkan darurat iklim global, tetapi karena efek ini masyarakat sekitar
mengalami efek buruk dari banjir, longsoran salju, musim kering, gagal panen
dan berbagai bencana alam dan alami lainnya.
b.
Hubungan Pendidikan Pancasila dalam mengatasi perubahan Iklim
Isu perubahan
iklim global menjadi perhatian utama di dunia. Perubahan iklim mengancam
keberlanjutan lingkungan, eksistensi kehidupan manusia, serta ekonomi dan
politik global. Karena itu, hal ini menjadi tantangan yang mendesak bagi umat
manusia. Dalam menghadapi tantangan ini, Pancasila dapat menjadi spirit yang
melandasi berbagai upaya untuk menangani perubahan iklim secara holistik dan
berkelanjutan.
Dalam sila keempat yaitu Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Sila ini, menegaskan pentingnya partisipasi
aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan yang berdampak kepada isu
perubahan iklim. Sila ini memperkuat perlunya melibatkan seluruh elemen
masyarakat, termasuk masyarakat adat, organisasi masyarakat sipil, dan sektor
swasta dalam merumuskan kebijakan dan agenda aksi perubahan iklim. Partisipasi
publik yang kuat akan menciptakan legitimasi dalam upaya penanggulangan
perubahan iklim dan memastikan bahwa kebijakan yang diambil mewakili
kepentingan seluruh elemen rakyat.
2.
Korupsi
a.
Pengertian korupsi
Korupsi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan, organisasi, yayasan,
dsb) untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Kasus korupsi di Indonesia saat
ini terus terjadi dan faktor utamanya adalah faktor ekonomi seperti tingkat
pendapatan yang tak cukup untuk memenuhi kehidupan sehari hari. Dampak korupsi
pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah kemiskinan, banyak yang menganggap
korupsi adalah hal yang remeh tetapi sebenarnya korupsi merupakan perilaku yang
sangat menyimpang dari segi norma maupun moral sehingga masih banyak kemiskinan
yang ada di Indonesia saat ini.
Dampak korupsi pada perekonomian yaitu meningkatnya kemiskinan
absolut dan dampak pada ketimpangan yaitu munculnya kemiskinan relatif. Banyak
sekali kasus korupsi yang terus menerus meningkat di Indonesia saat ini.
Timbulnya dampak dari korupsi yang membuat masyakarat bawah semakin menderita
b.
Hubungan Pendidikan Pancasila dalam mengatasi korupsi
Tindakan korupsi tentu sangat merugikan banyak pihak dan juga
negara. Korupsi tentunya melanggar dan mengingkari sila-sila Pancasila,
terutama sila kedua, yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Hal tersebut
dikarenakan perilaku korupsi bertujuan untuk menguntungkan diri sendiri maupun
pihak tertentu tanpa memikirkan orang lain, sehingga tak jarang korupsi
menimbulkan kesenjangan, kemiskinan, dan penderitaan yang lebih parah diantara
masyarakat. Oleh karena itu perlu kesadaran dari diri masing-masing orang untuk
menghindari tindakan korupsi.
Dalam sila kedua yang berbunyi “Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab”
memiliki makna untuk memperlakukan sesama manusia sebagai mana mestinya dan
melakukan tindakan yang benar, bermartabat, adil terhadap sesama manusia
sebagaimana mestinya. Dengan melakukan korupsi, berarti sama saja telah
melangggar sila kedua ini karena telah melakukan tindakan yang memperlakukan
kekuasaan dan kedudukan sebagai tempat untuk mendapatkan hal yang diinginkan
demi kebahagiaan diri sendiri dan juga membuat orang lain menjadi rugi karena
tindakan korupsi tersebut .
3.
Degradasi Moral
a.
Pengertian degradasi moral
Degradasi moral adalah hilangnya sikap, watak, serta sikap
seseorang dalam segi kebaikan, dimana perilaku serta karakter seseorang menjadi
keliru. Harus diakui bahwa moralitas insan bersifat fleksibel (bisa diubah atau
dibuat). Moralitas insan itu sendiri mampu baik di satu waktu serta buruk di
lain waktu. Inilah sebabnya mengapa karakter/moral insan fleksibel. Perubahan
kepribadian/spiritual ini bisa terjadi tergantung bagaimana proses hubungan
antara potensi manusia serta alam mengikuti keadaan menggunakan lingkungan,
budaya, proses pendidikan, demografi dan alam.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya degradasi moral
pada individu, diantaranya:
1)
Faktor
keluarga
Kenakalan remaja
kebanyakan dilatarbelakangi karena broken home atau keluarga yang tak
sesuai. Dari keluarga yang tidak harmonis ini bisa berdampak di kesejahteraan mental
dan psikologis anak.
2)
Sekolah
dan wawasan.
Kenakalan remaja
dapat ditimbulkan oleh kurangnya perhatian dari guru, peraturan sekolah yang
lemah, dan bimbingan konseling yang tidak berjalan baik, wawasan peserta didik
yang terbatas serta tidak ditindaklanjuti
3)
Penyimpangan
teknologi
Kenakalan remaja
dapat ditimbulkan oleh penyalahgunaan teknologi seperti membuka situs porno,
hacking, membuat komentar yang tidak pantas di media umum, dan lain sebagainya.
4)
Budaya
Masyarakat dalam
hal ini cenderung terlalu terbuka dengan budaya asing, memakai pakaian yang
tidak pantas, menjalani gaya hayati yang meniru negara asing, dan melupakan
budaya dan ciri spesial Indonesia.
Pendidikan harus mampu mendidik agar dapat tercipta akhlak dan
moral yang baik, serta dapat membantu membangun generasi yang menjunjung tinggi
nilai dan kebiasaan yang benar. Alinea kedua Pancasila, yang menyatakan bahwa
"kemanusiaan harus menjadi acuan bagi generasi saat ini", penting
untuk kita ingat saat kita bekerja untuk menegakkan nilai-nilainya.
b.
Hubungan Pendidikan Pancasila dalam mengatasi degradasi moral
Pancasila memiliki banyak sekali fungsi serta kedudukan,
diantaranya sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa, ideologi negara, jiwa
serta kepribadian bangsa. Pancasila sarat dengan nilai-nilai Ketuhanan,
kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan. dengan nilai-nilai Pancasila
bisa menjadi solusi untuk mengatasi krisis moral
Penerapan sila ke dua “Kemanusaan Yang Adil dan Beradab” di
lingkungan keluarga atau rumah yaitu menghormati orang tua dan kerabat di
lingkungan keluarga atau rumah, berbicara dan bertindak sopan, terutama kepada
orang tua, dan menghormati pendapat setiap anggota keluarga. Penerapan sila ke
dua di lingkungan sekolah yaitu menghormati guru, menghormati keputusan hasil
diskusi bersama teman. Selanjunya penerapan nilai Pancasila sila kedua di
ligkungan masyarakat yaitu menghormati perbedaan pendapat, menjaga sopan santun
sehinggi tercipta hidup rukun di lingkungan masyarakat.
4.
Kesenjangan sosial
a.
Pengertian kesenjangan sosial
Kesenjangan sosial merupakan suatu kondisi dimana ada hal yang
tidak seimbang di dalam kehidupan masyarakat baik itu secara personal maupun
kelompok. Dimana ada ketimpangan sosial yang terbentuk dari sebuah
ketidakadilan distribusi yang dianggap penting oleh masyarakat. Kesenjangan
tersebut seringkali dikaitkan dengan adanya suatu bentuk perbedaan yang sangat
nyata serta dapat dilihat dalam segi keuangan masyarakat, seperti kekayaan
harta. Terlebih untuk hal kesenjangan dalam bidang ekonomi. Sekarang ini sangat
mudah dilihat dari adanya potensi serta peluang yang tidak sama dalam posisi
sosial di masyarakat.
Ada berbagai faktor penyebab terjadinya kesenjangan social yang
terjadi dilingkungan masyarakat :
1)
Perbedaan
Sumber Daya Alam
Salah satu
faktor terjadinya kesenjangan sosial dan ekonomi adalah kekuatan sumber daya
alam yang ada di daerah-daerah. Sebab, tingkat ekonomi suatu daerah dapat
dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya alamnya. Tingkat ekonomi suatu
masyarakat bisa meningkat apabila sumber daya alamnya dikelola dengan cara yang
tepat.
2)
Kebijakan
Pemerintah
Kebijakan
pemerintah dapat menjadi faktor penting terjadinya kesenjangan sosial. Sebab,
dalam mengambil keputusan yang dilakukan oleh pemerintah dapat menciptakan
kesenjangan di lapisan masyarakat. Misalnya, kesenjangan di bidang program
transmigrasi. Dimana masyarakat pendatang akan lebih cepat berkembang
dibandingkan dengan masyarakat asli daerah tersebut.
3)
Pengaruh
Globalisasi
Globalisasi juga
bisa menciptakan adanya kesenjangan sosial dan ekonomi di dalam masyarakat.
Kesenjangan tersebut muncul ketika sebagian masyarakat tidak mampu beradaptasi
dengan adanya globalisasi. Sehingga mereka akan tertinggal dan tidak
mendapatkan apa yang orang lain dapatkan.
4)
Kondisi
Demografis
Kondisi
demografi setiap daerah bisa dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan
masyarakatnya, kesehatan, pendidikan, dan juga lapangan pekerjaan. Dengan
begitu, tentu setiap daerah akan memiliki kondisi geografis yang berbeda-beda.
Hal inilah yang nantinya akan menciptakan adanya kesenjangan sosial. Sebab,
produktivitas kerja setiap anggota masyarakat di berbagai daerah tentu tidak
sama.
b.
Hubungan Pendidikan Pancasila dalam mengatasi kesenjangan sosial
Kesenjangan sosial merupakan salah satu bentuk penyimpangan nilai
Pancasila sila ke-5, dimana implementasi keadilan sosial tidak terproyeksi
dengan baik di kehidupan sehari-hari. Masyarakat yang kaya akan mengalami
peningkatan kekayaan dan semakin kaya. Sebaliknya, masyarakat yang di bawah
rata-rata mengalami penurunan kekayaan dan semakin tertindas. Maka dapat
terlihat ketidakadilan antara masyarakat kaya dan masyarakat kurang mampu.
Dalam hal ini tentunya Pancasila sebagai dasar negara harus
menjalankan tugas dimana perlu adanya strategi agar sila ke-5 Pancasila dapat
terlaksana dalam kasus kesenjangan sosial ini. Diantara strategi yang harus
dilakukan pemerintah seperti berikut :
1)
Meningkatkan
kualitas sumber daya manusia dengan pemerataan pendidikan.
2)
Memberlakukan
keadilan dengan memberikan akses yang sama kepada seluruh masyarakat.
3)
Mengoptimalkan
pemanfaatan sumber daya manusia untuk peningkatan aspek ekonomi di Indonesia
4)
Pemerataan
pembangunan.
BAB III
KESIMPULAN
Pancasila sebagai dasar negara merupakan penunjuk jalan menuju masa
depan bangsa. Pancasila digunakan untuk mengatur pemerintahan negara dan
ketatanegaraan. Pancasila dijadikan pedoman dalam bertindak dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Perubahan iklim, korupsi, degradasi
moral serta kesenjangan sosial merupakan suatu peristiwa yang terjadi dimana
penerapan Pancasila dimasyarakat Indonesia belum terlaksana dengan baik,
sehingga Pendidikan Pancasila ini harus terus diajarkan dan ditanamkan kepada masyarakat
kita terkhsusus para pemuda yang akan menjadi pemimpin bangsa dimasa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Oktaviana, D., & Dewi, D., A. Peran Pancasila Dalam
Menangani Krisis Moralitas Di Indonesia. Jurnal Kewarganegaraan. Vol.
6 No. 1 Juni 2022
Ridhuan, Sy. Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi. E-Learning
UNIVERSITAS ESA UNGGUL TAHUN 2018
Febriyana, D., dkk. Implementasi Pancasila Terhadap Kasus
Korupsi Yang Terjadi Di Indonesia. Jurnal Gema Keadilan. Volume 9 Edisi
III, Desember 2022
Wahyuni, D., & Dewi, D., A. Analisis Penerapan Nilai-Nilai Pancasila di
Era Revolusi Industri 4.0 untuk Menghindari Degradasi Moral Bangsa Indonesia. Jurnal
Pendidikan Tambusai. Volume 6 Nomor 2 Tahun 2022
https://indonesiabaik.id/infografis/mengenal-perubahan-iklim-faktor-dan-dampaknya
https://www.kompas.id/baca/opini/2023/07/12/spirit-pancasila-untuk-menangani-perubahan-iklim
https://binus.ac.id/character-building/pancasila/sila-sila-pancasila-terhadap-tindakan-korupsi/
https://www.gramedia.com/literasi/kesenjangan-sosial/
https://spada.uns.ac.id/mod/forum/discuss.php?d=115283
Komentar
Posting Komentar