QOLQOLAH, TAFKHIM DAN TARQIQ, GHUNNAH MUSYADDADAH DAN IDGHAM
Salah
satu aturan tajwid yang penting adalah qolqolah. Bacaan Al-Quran akan
menjadi lebih sempurna ketika dibaca dengan baik dan benar sesuai dengan aturan
tajwid. Qolqolah adalah salah satu aturan tajwid yang banyak ditemukan dalam
Al-Quran dan menjadi dasar yang harus dikuasai. Berikut beberapa penjelasan
tentang qolqolah :
A. Pengertian
Qolqolah
Qolqolah
secara bahasa sama dengan tahrik (تحريك)
yaitu goyangan atau gerakan. Qolqolah biasa diartikan pantulan. Secara istilah
Ilmu Tajwid, Qolqolah adalah pantulan makhraj dan suara yang muncul saat
mengucapkan huruf-huruf qolqolah yang bersukun. Huruf-huruf Qolqolah berjumlah
5 yang meliputi ب ، ج ، د ، ط
، ق
B. Pembagian
Qolqolah
Secara
umum Qolqolah terbagi menjadi 3 yaitu Qolqolah Sughra, Qolqolah Wustha dan
Qolqolah Kubra. Ketiga hal inilah yang akan dijelaskan dibawah ini :
1.
Qolqolah Shugra
Kata
“Sughra” memiliki arti kecil. Hukum bacaan Qalqalah sughra terjadi apabila
huruf qalqalah yang berharokat sukun asli serta berada ditengah kalimat. Cara
membacanya adalah dengan pantulan tidak terlalu kuat.
Contoh :
وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا
2.
Qolqolah Wustha
Kata
“Wustha” memiliki arti tengah. Qolqolah ini kadar pantulannya adalah
pertengahan antara sughra dan kubra. Apabila ada salah satu huruf qolqolah
berada diakhir kata dan diwaqofkan (bukan sukun asli dan bertasydid), maka cara
pengucapannya ditahan sejenak kemudian dipantulkan.
Contoh : مِنْ عَلَقٍ
3.
Qolqolah Kubra
Kata
“Kubra” memiliki arti besar. Hukum bacaan Qolqolah kubra, terjadi apabila huruf
qolqolah yang mati bukan pada asalnya. Huruf itu mati karena dihentikan atau
diwaqafkan dan berada pada akhir kata. Cara membaca qolqolah tersebut adalah
harus lebih mantap dengan memantulkan suara dengan pantulan yang kuat
Contoh :
وَّامْرَاَتُهٗ ۗحَمَّالَةَ الْحَطَبِ
TAFKHIM DAN TARQIQ
A. Pengertian
Tafkhim dan Tarqiq
Tafkhim
( تَفْخِيْمُ ) secara bahasa merupakan
masdar dari Fakhama ( فَخَّمَ)yang berarti menebalkan.
Sedangkan bacaan Tafkhim secara istilah adalah membunyikan huruf-huruf tertentu
dengan suara atau bacaan tebal. Pada pengertian tersebut dapat disimpulkan
bahwa bacaan tafkhim itu menebalkan huruf tertentu dengan cara mengucapkan
huruf di bibir (mulut) dengan menjorokkan ke depan.
Adapun Tarqiq ( تَرْقِيْقٌ )
secara Bahasa merupakan bentuk masdar dari raqqaqa ( رَقَّقَ ) yang berarti Menipiskan. Sedangkan bacaan Tarqiq secara
istilah adalah membunyikan huruf-huruf tertentu dengan suara atau bacaan tipis.
Pada pengertian itu tampak, bahwa tarqiq menghendaki adanya bacaan yang tipis, dengan
cara mengucapkan huruf dibibir (mulut) agar mundur sedikit dan tampak agak
meringis. Dalam kajian ilmu tajwid terdapat 3 hal yang di baca tafkhim dan
tarqiq meliputi :
1. Huruf-Huruf
Isti’la
Huruf-huruf isti’la
berjumlah 7 huruf yaitu خ, ص, ض, غ, ط, ق, ظ dan semuanya harus di baca tebal (tafkhim)
baik berharokah fathah, domah, kasroh maupun sukun.
Sebaliknya
huruf-huruf Isti’la adalah huruf istifal yang mana harus di baca tarqiq (tipis)
kecuali huruf ra (ر) dan lam jalalah
2. Huruf
Ra (ر)
Huruf ra (ر) memiliki tiga bacaan meliputi :
a. Di
baca Tafkhim dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Ra (ر) berharokat fathah atau dhommah
Contoh : الرَّحْمنِ, أُذْكُرُواااللهَ
2)
Ra (ر)
berharokat sukun yang sebelumnya terdapat huruf berharkat fathah atau dhommah
Contoh : مَرْحَبًا, قُرْبَةً
3)
Ra (ر)
berharokat sukun, sedangkan huruf dibelakangnya berupa huruf yang dikasrah,
namun kasrah ini bukan asli namun yang baru datang
Contoh : إِرْجِعُوْا
4)
Ra (ر)
berharokat sukun, sedangkan huruf yang dibelakangnya berupa huruf berharakat
kasrah asli dan sesudah ra’ bertemu huruf istila’
Contoh : قِرْطَاسٌ
b. Di
baca Tarqiq dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Ra (ر) berharokat kasroh
Contoh : رِضْوَانٌ
2) Ra (ر) sukun yang sebelumnya terdapat huruf yang
berharokat kasroh
Contoh : فِرْعَوْنُ
3)
Ra (ر)
sukun karena waqof dan sebelumnya terdapat huruf ya yang berharokat sukun
Contoh : مِنْ خَيْرٍ
4)
Ra (ر)
karena waqof dan sebelumnya bukan berupa huruf isti’la yang di dahului huruf
yang berharokat kasroh
Contoh : اِنَّهُ عَلَى رَجْعِهِ لَقَادِرٌ
c. Di
baca 2 wajah ( Tafkhim atau Tarqiq )
Hal
ini terjadi apabila Ra (ر) sukun sebelumnya
terdapat huruf yang berharokat dan setelahnya terdapat salah satu huruf isti’la
yang berharokat kasroh .
Contoh : فِرْقٍ
3. Lam
Jalalah
Yang dimaksud
Lam Jalalah adalah kalimat الله. Lam Jalalah ini bisa
di baca 2 macam yaitu tafkhim dan tarqiq sesuai ketentuannya masing-masing.
Berikut perinciannya :
a.
Di baca Tafkhim Ketika lam jalalah jatuh
setelah huruf yang berharokat fathah atau dhommah
Contoh : سَلَامُ اللهِ, سُبْحَانَ اللهِ
b. Di
baca Tarqiq Ketika lam jalalah jatuh setelah huruf yang berharokat kasroh
Contoh : مِنْ دُوْنِ اللّهِ
GHUNNAH
MUSYADDADAH
A. Pengertian
Ghunnah dan Cara Membacanya
Secara bahasa, Ghunnah (غنة) biasa diartikan
dengan dengung. Secara istilah, Ghunnah adalah suara dengung yang dibunyikan
ketika huruf mim dan nun diberi harakat tasydid. Cara membacanya adalah dengan
didengungkan sembari ditahan selama dua ketukan atau dua harakat. Ketika
menemukan huruf mim atau nun bertasydid, pembaca Al-Qur'an mesti membacanya
dengan cara ghunnah. Berikut ketentuan cara membaca ghunnah dalam
ilmu tajwid :
1.
Posisi bibir ketika
membaca huruf mim bertasydid adalah dalam kondisi tertutup dan sedikit bergetar
untuk mendengungkan bacaan tersebut.
2.
Posisi bibir ketika
membaca huruf nun bertasydid adalah dalam kondisi terbuka dan agak tersenyum.
Posisi itu ditahan selama dua ketukan sembari didengungkan.
B. Tingkatan Bobot Ghunnah
Tingkatan
bobot dengung (ghunnah) terbagi menjadi lima tingkatan yaitu :
1. Bobot ghunnah secara penuh pada saat mim dan nun bertasydid
2. Bobot ghunnah menjadi lebih ringan pada saat mim dan nun
idgham
3. Bobot ghunnah menjadi lebih ringan pada saat mim dan nun
ikhfa
4. Bobot ghunnah bertambah menjadi lebih ringan pada saat mim
dan nun idhar
5. Bobot ghunnah paling ringan pada saat mim dan nun
berbaris/berharokat
IDGHAM
A. Pengertian Idgham
Secara etimologi, dalam bahasa Arab, idgham artinya
memasukkan. Sementara itu, dari segi istilah di ilmu tajwid, idgham artinya
adalah menggabungkan bacaan 2 huruf dengan membunyikan bunyi salah satu huruf
saja. Idgham terjadi ketika huruf sukun bertemu dengan huruf
berharakat. Pembacaannya dilakukan seakan-akan dua huruf itu bertasydid.
Pelafalan tasydid merupakan simbol ilmu tajwid ketika huruf ditekankan di
bagian konsonannya sehingga berbunyi ganda.
B. Pembagian Idgham
Dalam ilmu tajwid, idgham terbagi menjadi 2 yaitu berdasarkan
makhroj dan sifat huruf serta berdasarkan hukum nun mati dan tanwin. Adapun
dalam bab ini adalah membahas tentang idgham berdasarkan makhroj dan sifat
huruf, yang dalam hal ini terbagi menjadi 3 yaitu :
1. Idgham Mutamatsilain
Idgham mutamatsilain bisa
juga disebut dengan idgham mitsli (mistlain). Secara
bahasa, mutamatsilain artinya adalah dua hal yang sejenis. Adapun
dalam ilmu tajwid, idgham mutamatsilain artinya memasukkan bacaan
huruf sejenis yang berjejer, dengan melebur bunyi huruf pertama ke huruf yang
kedua, yang punya sifat dan makhraj sama
Contoh
: ﻗَﺪْ ﺩَﺨَﻠُﻮاْ , لَهُمْ مَايَتَقُوْنَ
2. Idgham Mutaqaribain
Secara bahasa mutaqaribain artinya "dua
hal yang berdekatan." Sedangkan dalam ilmu tajwid, idgham
mutaqaribain artinya adalah bacaan idgham yang terjadi saat ada
pertemuan dua huruf yang berdekatan makhraj dan sifatnya. Cara membaca idgham
mutaqaribain dengan memasukkan bacaan huruf yang pertama ke huruf
sesudahnya, serta lebur seperti saat melafalkan tasydid.
Contoh
: اِرْكَبْ مَّعَنَا di baca
اِرْكَم مَّعَنَا
3. Idgham Mutajanisain
Secara bahasa, mutajanisain artinya "dua jenis yang
sama". Dalam ilmu tajwid, arti idgham mutajanisain adalah jenis bacaan
idgham yang berlaku saat ada pertemuan dua huruf yang sama makhraj-nya, tetapi
berbeda sifat hurufnya, serta berada dalam satu kalimat. Cara membacanya adalah
dengan memasukkan atau meleburkan bunyi huruf pertama ke huruf yang kedua.
Contoh
: قَدْ تَّبَيَّنَ di baca
قَتْ تَّبَيَّنَ
Refrensi :
Tim Teaching MK
Praktik Qiroah. “Materi Praktik Qiroah”. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan IAIN Syekh Nurjati Cirebon tahun 2021/2022
https://www.sumberpengertian.id/pengertian-qalqolah
https://tajwid.web.id/hukum-tafkhim-dan-tarqiq/
https://tirto.id/2-huruf-ghunnah-dalam-ilmu-tajwid-dan-cara-membacanya-gnif
https://tirto.id/macam-macam-idgham-dan-contohnya-gnss
Komentar
Posting Komentar