Pengertian Gharib dan macam-macamnya

 


Gharib dan Musykilat dalam Al-Qur’an

A.  Pengertian Gharib dan Musykilat

Secara definitif, gharib berasal dari bahasa Arab yang artinya aneh, jarang, atau asing. Dalam hal ini, bacaan ayat-ayat garib menyalahi kaidah bahasa Arab atau tajwid pada umumnya. Sedangkan Gharib secara istilah adalah sesuatu bacaan yang perlu penjelasan khusus karena adanya sifat samar dalam pembahasan atau karena rumitnya permasalahan baik dari segi huruf, lafal, arti maupun pemahaman yang terdapat dalam Al-Qur‟an.

B.  Macam-macam bacaan Gharib dalam Al-Qur’an

1.       Saktah

Yaitu berhenti sejenak tanpa mengambil nafas kira-kira dua harakat (satu alif) dan bacaan ini ditandai dengan huruf sin (س) kecil. Menurut qira'ah imam Ashim riwayat Hafs bahwa bacaan saktah (سَكْتَهْ) di dalam al-Qur'an hanya ada di empat tempat yaitu pada surah Al-Kahfi di akhir ayat 1, surah Yasin pada ayat 52, surah Al-Qiyamah ayat 27, dan surah Al-Muthaffifin ayat 14.

Contoh : QS. al-Kahfi ayat 1-2

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَى عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَهُ عِوَجًا ۜ (١) قَيِّمًا لِّيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيدًا مِنْ لَدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا حَسَنًا (٢)

2.       Imalah

Yaitu mencondongkan fathah pada kasrah dengan ukuran 2 harakat (satu alif), hal ini terdapat pada surat al-Hud ayat 41 berbunyi : وَقَالَ ٱرْكَبُوا۟ فِيهَا بِسْمِ ٱللَّهِ مَجْر۪ىٰهَا وَمُرْسَىٰهَآ ۚ إِنَّ رَبِّى لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ. Pada lafadz (مَجْر۪ىٰهَا) dibaca majreeha.

3.       Isymam

Yaitu mencampur suara fathah dengan suara dhommah dengan mencondongkan kedua bibir isyarah dlommah tanpa disertai suara. Hal ini hanya terdapat satu tempat pada al-Qur'an yakni dalam surat Yusuf ayat 11: قَالُوا يَا أَبَانَا مَا لَكَ لَا تَأْمَنَّا عَلَىٰ يُوسُفَ وَإِنَّا لَهُ لَنَاصِحُونَ

4.       Badal

Badal adalah mengganti huruf hijaiyah satu dengan huruf hijaiyah lainnya. Berikut beberapa lafal badal menurut imam ‘Ashim Riwayat imam Hafs yaitu :

a.     Badal hamzah dengan ya’

Yaitu mengganti hamzah mati dengan ya', sebagian besar imam qira'ah sepakat mengganti hamzah qatha' yang tidak menempel dengan lafaz sebelumnya dan jatuh sesudah hamzah washal dengan alif layyinah. Contoh pada QS. al-Ahqaf : 4 اَمْ لَهُمْ شِرْكٌ فِى السَّمٰوٰتِۖ ائْتُوْنِيْ بِكِتٰبٍ

b.     Badal Shad dengan Siin

Yaitu mengganti shad dengan sin, sebagian imam qira'ah termasuk Imam Ashim mengganti Shad dengan siin pada lafaz وَيَبۡصُۜطُ  dalam QS. al-Baqarah: 245 dan lafaz بَصۜۡطَةٗۖ dalam QS. al-A'raf : 69. Sebab-sebab digantinya huruf shad dengan siin pada kedua lafaz tersebut karena mengembalikan pada asal lafaznya.

Sedangkan pada lafaz بِمُصَيْطِرٍۙ dalam QS. al-Ghasyiyah: 22, huruf Shad tetap dibaca shad karena sesuai dengan tulisan dalam mushaf (rasm utsmam) dan menyesuaikan sifat ithbaq dengan huruf sesudahnya (tha) yang mempunyai sifat isti'la'.

Adapun pada lafaz ٱلۡمُصَۜيۡطِرُونَ dalam QS. at-Thur: 37, huruf boleh tetap dibaca shad dan boleh dibaca siin karena, pertama, mengembalikan pada asal lafalnya, kedua, menyesuaikan sifat ithbaq dengan huruf sesudahnya (tha) yang mempunyai sifat isti'la

5.       Ba' di-idgham-kan ke Mim

Yaitu huruf Ba' sukun ketika bertemu Mim di-idgham-kan ke huruf Mim tersebut. Dalam ilmu tajwid, bacaan ini termasuk bacaan Idgham Mutaqoribain. Di dalam al-Qur'an hanya terdapat 1 kali, yaitu di surat Hud ayat 42.

وَهِيَ تَجْرِيْ بِهِمْ فِيْ مَوْجٍ كَالْجِبَالِۗ وَنَادٰى نُوْحُ ِۨابْنَهٗ وَكَانَ فِيْ مَعْزِلٍ يّٰبُنَيَّ ارْكَبْ مَّعَنَا وَلَا تَكُنْ مَّعَ الْكٰفِرِيْنَ

6.       Naql

Yaitu memindah harakat kasrah pada huruf hamzah ke huruf sebelumnya. Di dalam al-Qur'an

hanya terdapat satu tempat yakni pada surat al-Hujurat ayat 11

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

7.       Tiga Model Bacaan

Yang dimaksud dengan tiga model bacaan adalah tiga macam bacaan yang terjadi karena washal dan waqaf. Ketiga hukum bacaan tersebut adalah:

a.   Bila washal, Ra'-nya dibaca pendek keduanya.

b.   Bila waqaf pada kalimat pertama, Ra' dibaca panjang 1 alif / 2 harakat.

c.  Bila waqaf pada kalimat kedua, Ra' kalimat pertama dibaca qasr (pendek) dan Ra' kalimat kedua dibaca sukun.

Tiga buah model bacaan asing ini hanya terdapat dalam surat al-insan ayat 15-16.

وَيُطَافُ عَلَيْهِمْ بِاٰنِيَةٍ مِّنْ فِضَّةٍ وَّاَكْوَابٍ كَانَتْ قَوَارِيْرَا۠ ۝١٥ قَوَارِيْرَا۟ مِنْ فِضَّةٍ قَدَّرُوْهَا تَقْدِيْرًا 

8.       Tashil

Secara bahasa tashil artinya meringankan atau memudahkan. Sedangkan secara istilah memiliki arti اَلنُّطْقُ بَيْنَ الْهَمْزَةِ وَالْاَلِفِ "Mengucapkan huruf antara hamzah dan alif". Dalam al-Qur'an bacaan ini hanya terdapat satu tempat yakni surat al-Fusilat ayat 44

وَلَوْ جَعَلْنَـٰهُ قُرْءَانًا أَعْجَمِيًّۭا لَّقَالُوا۟ لَوْلَا فُصِّلَتْ ءَايَـٰتُهُۥٓ ۖ ءَا۬عْجَمِىٌّۭ وَعَرَبِىٌّۭ ۗ قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ هُدًۭى وَشِفَآءٌۭ ۖ وَٱلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ فِىٓ ءَاذَانِهِمْ وَقْرٌۭ وَهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًى ۚ أُو۟لَـٰٓئِكَ يُنَادَوْنَ مِن مَّكَانٍۭ بَعِيدٍۢ

Alasan lafal ءَا۬عْجَمِىٌّۭ dibaca tashil, karena apabila ada dua hamzah qatha' bertemu dan berurutan pada satu lafal, bagi lisan orang Arab merasa berat melafalkannya, sehingga lafal tersebut bisa di-tashil-kan atau diringankan

9.       Lafadz لَّٰكِنَّا هُوَ

Terdapat dalam surat al-Kahfi ayat 38. Adapun lafadl لَّٰكِنَّا هُوَ ketika waqof dibaca panjang nunnya, namun ketika washol dibaca pendek menjadi لَكِنَّهُوَ.

10.    Lafadz أَنسَىٰنِيهُ huruf ha'nya dibaca dhommah

11.    Lafadz وَيَتَّقْهِ huruf ha'nya dibaca kasrah dan dibaca pendek. 

12.    Lafadz فِيْهٖ huruf ha'nya dibaca kasrah dan dibaca panjang 1 alif (dua harakat).

13.    Lafadz عَلَيْهُ dibaca dhommah pada huruf ha'nya.

 

 

Refrensi :

Tim Teaching MK Praktik Qiroah. “Materi Praktik Qiroah”. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Syekh Nurjati Cirebon tahun 2021/2022

https://news.detik.com/berita/d-5627856/mengenal-bacaan-gharib-dalam-al-quran-beserta-jenisnya https://www.masjidistiqlal.or.id/2023/06/15-bacaan-gharib-dalam-al-quran-beserta-penjelasannya.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Ibtida’, Washal dan Waqaf serta pembagiannya

QOLQOLAH, TAFKHIM DAN TARQIQ, GHUNNAH MUSYADDADAH DAN IDGHAM

Terjemah Al-Qur'an : Sejarah, Pengertian, macam-macam dan syarat-syarat penerjemah

Pengertian Mad dan Macam-macamnya