PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
MAKALAH
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
Disajikan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pancasila
Dosen Pengampu
: Dr. FETRIMEN, M.PD
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
(PJJ PAI)
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SIBER SYEKH NURJATI
CIREBON 2023
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pancasila adalah dasar
filsafat Negara Republik Indonesia yang secara resmi disahkan oleh PPKI pada
tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam pembukaan UUD 1945 Pancasila
terdiri dari 5 (lima) sila, yang tertulis dalam Alinea ke IV pembukaan UUD 1945
yang diperuntukkan sebagai dasar Negara Indonesia. Dalam sejarah
perkembangannya Pancasila dikatakan sebagai filsafat Negara republik Indonesia
sudah mengalami berbagai macam interpretasi dan manipulasi politik yang
dimanfaatkan untuk kepentingan setiap penguasa demi kokohnya sebuah kekuasaan.
Hal inilah yang membuat nilai-nilai Pancasila seringkali berubah dan disalah
artikan khususnya bagi masyarakat awam. Nilai-nilai pancasila sudah menjadi
tonggak bangsa Indonesia yang sepatutnya dipertahankan sebagai acuan Negara
dalam menyongsong kemajuan zaman. Terutama bagi masyarakat yang mengikuti
jenjang pendidikan tinggi. Inilah yang menjadi faktor pendukung dalam
mempertahankan ideologi Negara sebagai ciri khas suatu Negara.
Pada umumnya di dunia ini terdapat berbagai macam dasar Negara yang
menyongkong Negara itu sendiri agar tetap berdiri kokoh, teguh, serta agar
tidak terombang ambing oleh persoalan yang muncul pada masa kini. Pada
hakikatnya ideologi merupakan hasil refleksi manusia berkat kemampunnya
mengadakan distansi terhadap dunia kehidupannya. Maka terdapat sesuatu yang
bersifat dialektis anatara ideologi dengan masyarakat Negara. Di suatu pihak
membuat ideologi semakin realistis dan pihak yang lain mendorong masyarakat
mendekati bentuk yang ideal. Ideologi mencerminkan cara berfikir masyarakat,
bangsa maupun Negara, namun juga membentuk masyarakat menuju cita-citanya.
Indonesia pun tak terlepas dari hal itu, dimana Indonesia memiliki dasar Negara
yang sering kita sebut pancasila.
Pancasila sebagai ideologi Negara dan karakteristik pancasila
sebagai ideologi Negara. Sejarah Indonesia menunjukkan bahwa Pancasila adalah
jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia
serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan yang layak dan lebih baik untuk
mencapai masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Pancasila merupakan
kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena dalam masing-masing sila tidak bisa
di tukar tempat atau pindah. Bagi bangsa Indonesia, Pancasila merupakan
pandangan hidup bangsa dan Negara Indonesia. Bahwasannya Pancasila yang telah
diterima dan ditetapkan sebagai dasar Negara seperti tercantum dalam pembukaan
undang-undang dasar 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa, yang
telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga tidak ada satu
kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia.
Mempelajari Pancasila lebih dalam menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia
yang memiliki jati diri dan harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari untuk
menunjukkan identitas bangsa yang lebih bermartabat dan berbudaya tinggi.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
pengertian sistem dan Filsafat Pancasila ?
2.
Apakah
Pancasila memenuhi syarat sebagai sistem Filsafat ?
3.
Bagaimana
Hakikat Pancasila ?
4.
Apa
fungsi Pancasila sebagai sistem filsafat ?
C.
Tujuan Penulisan Makalah
1.
Mengetahui
pengertian sistem dan filsafat Pancasila.
2.
Mengetahui
Pancasila Sebagai sistem filsafat.
3.
Mengetahui
Hakikat Pancasila
4.
Mengetahui
fungsi Pancasila sebagai sistem filsafat
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sistem dan Filsafat pancasila
1.
Sistem
Pengertian tentang sistemdapat mengacu, pada benda-benda konkrit
maupun benda-benda abstrak. Kita sering mendengar atau membaca istilah-istlIah
misalnya: sistem. Nilai budaya (cultural values system), sistem politik,
sistem pendidikan nasional, sistem saraf dan sistem jaringan otot.
Menurut Fowler yang dimaksud dengan sistem adalah keseluruhan yang
lebih lengkap, kumpulan benda-benda atau bagian-bagian yang terhubung, kumpulan
benda-benda berwujud atau tidak berwujud yang terorganisir. Sedangkan Menurut Websters
New American Dictionary yang dimaksud dengan sistem adalah gabungan
bagian-bagian menjadi satu kesatuan seperti sistem tubuh, sistem pencernaan,
sistem kereta api dan tata surya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan hal-hal yang
bersangkutan dengan sistem adalah sebagai berikut :
a) Dalam
suatu sistem termuat adanya sejumlah unsur atau bagian. Dalam suatu sistem
abstrak unsur ini berwujud pandangan dan ajaran tentang sesuatu hal.
b) Unsur-unsur
yang termuat dalam sistem saling berhubungan sehingga·merupakan kesatuan yang
menyeluruh
c)
Hubungan
diantara unsur-unsur tersebut bersifat tetap.
d)
Dalam
suatu sistem termuat adanya maksud atau tujuan yang ingin dicapai.
2.
Filsafat Pancasila
Secara etimologis istilah “Filsafat” berasal dari Bahasa Yunani,
“Philein” yang artinya “Cinta” dan “Sophos” yang artinya “hikmah” atau
“kebijaksanaan” atau “wisdom” (Nasution, 1973). Secara harfiah “Filsafat”
mengandung makna cinta kebijaksanaan atau “Philia” yang artinya cinta dan
“Sophia” yang artinya kearifan/pandai. Filsafat berarti cinta kebijaksanaan/kearifan.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan maka muncul pula filsafat yang
berkaitan dengan bidang-bidang ilmu tertentu antara lain filsafat politik,
sosial, hukum, bahasa, ilmu pengetahuan, agama dan lain-lainnya.
Pancasila berasal dari bahasa sansekerta yaitu, “panca” yang
berarti lima dan “sila” yang berarti asas atau dasar. Pancasila adalah dasar
negara Indonesia yang memiliki lima sila, adapun pengertian Pancasila menurut
Notonegoro, Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang
diharapkan menjadi pandangan hidup Bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu.
Filsafat pancasila adalah penggunaan nilai-nilai pancasila sebagai
dasar Negara dan pandangan hidup bernegara. Pancasila dikatakan sebagai
filsafat sebab merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam yang
dilakukan oleh the founding father bangsa Indonesia, yang mana
perenungan tersebut kemudian di tuangkan dalam suatu “ sistem “ yang tepat. Pancasila
disebut sebagai filsafat karena pancasila digunakan sebagai pedoman dan
pegangan dalam sikap, tingkah laku, dan perbuatan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Sementara menurut Notonagoro, filsafat pancasila
memberi pengetahuan dan pengertian ilmiah mengenai hakekat Pancasila
Filsafat pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat praktis
sehingga filsafat Pancasila tidak hanya mengandung pemikiran yang
sedalam-dalamnya atau tidak hanya bertujuan mencari, tetapi hasil pemikiran
yang berwujud filsafat pancasila tersebut dipergunakan sebagai pedoman hidup
sehari-hari agar hidup bangsa Indonesia dapat mencapai kebahagiaan lahir dan
batin, baik dunia maupun di akhirat.
B.
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila
sebagai suatu sistem filsafat merupakan hasil
perenungan yang mendalam dari para tokoh kenegaraan Indonesia. Hasil
perenungan itu semula dimaksudkan untuk merumuskan asas Negara yang merdeka,
selain itu hasil perenungan tersebut merupakan suatu sistem filsafat karena
telah memenuhi ciri-ciri berfikir kefilsafatan. Beberapa ciri kefilsafatan
meliputi :
a) Sistem
filsafat harus koheren, artinya berhubungan satu sama lain secara rutin.
Pancasila sebagai sistem filsafat bagian-bagiannya tidak saling bertentangan
meskipun berbeda, tersendiri.
b) Sistem
filsafat harus bersifat menyeluruh, artinya mencakup segala hal dan segala yang
terdapat dalam kehidupan manusia. Pancasila sebagai filsafat hidup bangsa
merupakan suatu pola yang dapat mewadahi semua kehidupan dan dinamika
masyarakat di Indonesia.
c) Sistem
filsafat harus bersifat mendasar, artinya suatu bentuk perenungan mendalam yang
sampai ke inti mutlak persoalan sehingga menemukan aspek yang sangat
fundamental. Pancasila sebagai sistem filsafat dirumuskan berdasarkan inti
mutlak tata kehidupan manusia menghadapi diri sendiri, sesama manusia, dan
tuhan dalam kehidupan ber- masyarakat, dan bernegara.
d) Sistem
filsafat bersifat spekulatif, artinya buah fikir hasil perenungan sebagai para
anggapan sebagai titik awal yang kemudian menjadi pola dasar berdasarkan
penalaran logis, serta pangkal tolak pemikiran tentang sesuatu.
Berdasarkan pada uraian tersehut di atas, Pancasila
sudah memenuhi syarat untuk dapat disebut sebagai sistem kefilsafatan. Sebagai
suatu sistem kefilsafatan, Pancasila merupakan hasil
pemikiran manuaia Indonesia secara mendalam., sistematik dan menyeluruh tentang
kenyataan. Setiap sistem kefilsafatan pada hakikatnya mencerminkan pandangan
sesuatu kelompok atau suatu bangsa. Terbentuknya sistem kefilsafatan ini juga
dipengaruhi oleh lingkungan fisik, sosial dan spiritual tempat bangsa ini
hidup. Pancasila merupakan pencerminan pandangan Bangsa Indonesia dalam
menghadapi realitas. Secara tegas dalam Pancasila tercermin pandangan Bangsa
Indonesia mengenai "Tuhan", "manusia", "satu",
"rakyat" dan "adil".
C.
Hakikat Pancasila
Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan
suatu sistem filsafat, yaitu suatu kesatuan bagian-bagian yang saling
berhubungan, saling bekerja sama untuk suatu tujuan tertentu dan secara
keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh. Kata “Hakikat” didefinisikan
sebagai sesuatu yang terdiri dari sejumlah unsur tertentu yang mewujudkan
sesuatu tersebut, sehingga terpisah dengan sesuatu yang lain dan bersifat
mutlak. Terkiat hakikat sila-sila Pancasila, ada tiga kategori untuk memahami
hakikat yaitu:
1. Hakikat
abstrak yang disebut juga sebagai hakikat jenis atau hakikat umum yang
mengandung unsur-unsur yang sama, tetap dan tidak berubah.
2.
Hakikat
pribadi sebagai hakikat memiliki sifat khusus, artinya terkait kepada barang
sesuatu.
3. Hakikat
konkret yang bersifat nyata sebagaimana dalam kenyataanya hakikat konkret
pancasila terletak pada fungsi pancasila sebagai dasar filsafat Negara
Hakikat sila-sila Pancasila sebagai ideologi negara memiliki tiga
dimensi sebagai berikut :
1
Dimensi
Realitas
Dimensi
realitas mengandung makna bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung dalam
Pancasila bersumber dari nilai-nilai nyata yang hidup di dalam masyarakat.
Artinya, nilai-nilai Pancasila bersumber dari nilai-nilai kehidupan bangsa
Indonesia. Selain itu, nilai-nilai Pancasila harus dijabarkan dalam kehidupan
sehari-hari baik dalam kaitannya dengan kehidupan bermasyarakat maupun dalam
segala aspek penyelenggaraan negara.
2
Dimensi
Idealitas
Dimensi
idelaitas mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai bidang
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal ini berarti bahwa
nilai-nilai dasar Pancasila mengandung adanya tujuan yang dicapai sehingga
menimbulkan harapan dan optimisme serta mampu menggugah motivasi untuk
mewujudkan cita-cita.
3
Dimensi
Fleksibilitas
Dimensi
fleksibilitas mengandung relevansi atau kekuatan yang merangsang masyarakat
untuk mengembangkan pemikiran-pemikiran baru tentang nilai-nilai dasar yang
terkandung di dalam Pancasila. Dengan demikian, Pancasila sebagai ideologi
bersifat terbuka karena bersifat demokratis dan mengandung dinamika internal
yang mengundang dan merangsang warga negara yang meyakininya untuk
mengembangkan pemikiran baru, tanpa khawatir kehilangan hakikat.
D.
Fungsi Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Salah satu hasil kegiatan berpikir manusia ialah apa yang dinamakan
filsafat. Filsafat merupakan kreasi akal manusia sebagai jawaban atas
persoalan-persoalan ataupun rahasia-rahasia alam semesta. Dalam hak ini
Pancasila merupakan hasil perenungan yang mendalam dari para tokoh bangsa
Indonesia memiliki fungsi tersendiri sebagai sistem filsafat yaitu :
1.
Pancasila
sebagai dasar Negara
Pancasila
merupakan dasar Negara yang dipergunakan untuk mengatur pemerintahan serta
penyelenggaraan Negara. Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia juga turut
dinyatakan dalam pembukaan UUD 1945 Alinea ke-4 dan merupakan landasan
konstitusional. Pancasila juga merupakan sumber huku, dasar nasional, dan semua
Perundang-undangan harus bersumber pada Pancasila.
2.
Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
Isi dari
Pancasila harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari serta tindak perbuatan
masyarakat Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang mana amalan yang terkandung
dalam Pancasila harus dijiwai dan merupakan pancaran dari semua sila pancasila.
3.
Pancasila
sebagai jiwa bangsa Indonesia
Pancasila turut
menjadi sebuah penggerak serta pembimbing masyarakat Indonesia demi mewujudkan
masyarakat pancasila. Tori Von Savigny menjelaskan bahwa setiap bangsa
mempunyai jiwanya masing-masing, jiwa ini disebut sebagai Volksgeist (jiwa
rakyat/jiwa bangsa).
4.
Pancasila
sebagai perjanjian luhur
Pancasila
merupakan dasar negara yang disetujui oleh wakil-wakil rakyat Indonesia dari
seluruh Indonesia
5.
Pancasila
sebagai kepribadian bangsa
Sebagai
kepribadian bangsa, Pancasila juga berperan dan berfungsi dalam menujukkan
sebuah perbedaan antara bangsa Indonesia dengan bangsa lainnya, adapun
perbedaan tersebut berupa sikap mental , tingkah laku dan amal perbuatan bangsa
Indonesia
6.
Pancasila
sebagai moral pembangunan
Nilai-nilai
luhur Pancasila di jadikan sebagai tolak ukur dalam melaksanakan pembangunan
nasional, baik dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan,
maupun dalam evaluasi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berfilsafat adalah berfikir secara dalam dan bersungguh-sungguh.
Filsafat adalah ilmu yang mengandung usaha/upaya mencari kebijaksanaan cinta
akan kebijakan. Sedangkan pancasila sebagai sistem filsafat adalah kesatuan
dari lima sila yang saling berhubungan, saling bekerjasama antara sila-sila
yang merupakan suatu kesatuan yang utuh dan mempunyai fungsi peranan sebagai
pedoman/pegangan dalam tingkah laku, dalam sikap, dan perbuatan dalam kehidupan
sehari-hari, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pancasila telah memenuhi syarat untuk dapat disebut sebagai sistem
kefilsafatan. Sebagai suatu sistem kefilsafatan Pancasila merupakan hasil
pemikiran manuaia Indonesia secara mendalam., sistematik dan menyeluruh tentang
kenyataan. Setiap sistem kefilsafatan pada hakikatnya mencerminkan pandangan
sesuatu kelompok atau suatu bangsa. Terbentuknya sistem kefilsafatan ini juga
dipengaruhi oleh lingkungan fisik, sosial dan spiritual tempat bangsa ini
hidup. Pancasila merupakan pencerminan pandangan Bangsa Indonesia dalam
menghadapi realitas.
Sebagai sistem filsafat Pancasila memiliki fungsi bagi bangsa
Indonesia dan masyarakatnya dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan
bernegara. Berikuti fungsi Pancasila sebagai sistem filsafat :
1.
Pancasila
sebagai dasar Negara
2.
Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
3.
Pancasila
sebagai jiwa bangsa Indonesia
4.
Pancasila
sebagai perjanjian luhur
5.
Pancasila
sebagai kepribadian bangsa
6.
Pancasila
sebagai moral pembangunan
DAFTAR PUSTAKA
Mudhofir, A. Pancasila Sebagai
Sistem Kefilsafatan. Jurnal Filsafat. Desember 1996
Waruwu, A., Hutapea, B., L.,
Pebrina, Y. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat. Jurnal Pendidikan
Tambusai. Volume 7 Nomor 3 Tahun 2023
https://ppkn.co.id/pancasila-sebagai-sistem-filsafat/
https://tirto.id/hakikat-pancasila-dimensi-urgensinya-sebagai-ideologi-negara-gidP
Komentar
Posting Komentar