URGENSI ILMU AL-QUR’AN TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
URGENSI ILMU
AL-QUR’AN TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Oleh : M. Ibnu Ngathoillah
NIM : 2381130477
Kelas A13
Email : ibnulkuwarasani@gmail.com
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Abstrak
Al-Quran sebagai pedoman umat islam
yang diturunkan menggunakan Bahasa Arab menjadi masalah karena kapasitas
manusia yang sangat terbatas dalam memahami Al-Qur’an. Sedangkan Pendidikan
agama Islam memiliki tujuan membentuk seorang manusia menjadi insan kamil. Oleh
karena itu, diperlukan sebuah ilmu yang menjadi alat bantu dalam memahami
Al-Qur’an agar tujuan dari Pendidikan agama islam yang bersumber dari Al-Qur’an
dapat terwujud. Ilmu ini disebut dengan Ilmu Qur’an, ilmu yang membahas tentang
sebab turunnya al-Qur’an, Nuzul al-Qur’an, nasikh mansukh, I’jaz, Makkiyah
Madaniyah, Muhkan Mutasyabih dan ilmu-ilmu lainnya. Artikel ini bertujuan untuk
mengetahu urgensi Ilmu Al-Qur’an terhadap Pendidikan agama Islam.
Kata Kunci :
Al-Qur’an, Ilmu Al-Qur’an, Urgensi dan Pendidikan Agama Islam
Pendahuluan
Al-Qur’an secara ilmu etimologi berakar dari kata قَرَأَ يَقْرَأُ قُرْآنًا yang memiliki arti
“bacaan atau yang dibaca”. Secara terminologi Al-Qur’an didefenisikan sebagai
sebuah kitab yang berisi himpunan kalam Allah, suatu mukjizat yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril, ditulis dalam
mushaf yang kemurniannya senantiasa terpelihara, dan membacanya merupakan amal
ibadah. Al-Qur’an sebagai pedoman pertama dan utama
umat Islam diturunkan dalam bahasa Arab. Namun yang menjadi masalah dan
pangkal perbedaan adalah kapasitas manusia yang sangat
terbatas dalam memahami Al-Qur’an. Karena pada kenyataannya tidak semua
manusia termasuk orang Arab mampu memahami dan menangkap pesan Allah yang
terkandung di dalam Al-Qur’an secara sempurna, terlebih orang ‘ajam (non-Arab).
Bahkan sebagian para sahabat nabi, dan tabi’in yang tergolong lebih dekat
kepada masa nabi masih ada yang keliru dalam memahami dan menangkap pesan
Al-Qur'an[1]. Kesulitan-kesulitan
itu menyadarkan para sahabat dan ulama generasi berikutnya akan kelangsungan
dalam memahami Al-Qur’an. Mereka merasa perlu membuat rambu-rambu dalam
memahami Al-Qur’an. Terlebih lagi penyebaran Islam semakin meluas, dan
kebutuhan pada pemahaman Al-Qur’an menjadi sangat mendesak.
Pendidikan Agama Islam adalah upaya
sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,
menghayati, mengimani, bertaqwa, berahlak mulia, mengamalkan ajaran Islam dari
sumber utamanya kitab suci al-Quran dan al-hadits, melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, latihan serta penggunaan pengalaman[2]. Salah satu
tujuan Pendidikan agama Islam adalah untuk membentuk
seorang manusia menjadi insan kamil. Insan kamil yang dimaksud
adalah manusia yang berusaha mencotoh Rasulullah saw sebagai role model
utama umat Islam, yakni seorang hamba yang taat dan sebagai khalifah di
bumi-Nya agar mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat kelak.
Al-Qur’an sebagai pedoman moral memberikan landasan yang kuat untuk
membangun karakter yang baik. Nilai-nilai etika seperti kejujuran, keadilan,
dan kasih sayang ditegakkan secara konsisten dalam ayat-ayat Al-Qur'an. Selain
itu, Al-Qur'an juga memberikan pandangan terhadap ilmu pengetahuan terlebih
tentang Pendidikan agama Islam. Banyak ayat Al-Qur'an yang mendorong umat
manusia untuk berpikir, merenungkan, dan mengejar pengetahuan. Hal ini sejalan
dengan tujuan Pendidikan agam Islam yaitu membentuk manusia menjadi insan
kamil.
Dalam hal ini Al-Qur’an tidak bisa dipahami secara tekstual oleh
manusia, karena dalam Al-Qur'an terdapat lautan makna yang tiada batas, lautan
keindahan bahasa yang tiada dapat dilukiskan oleh kata-kata, lautan keilmuan
yang belum terfikirkan dalam jiwa manusia dan berbagai lautan-lautan lainnya
yang tidak terbayangkan oleh indra kita, sehingga dibutuhkan ilmu pengetahuan
lain untuk menjadi alat bantu dalam memahami Al-Qur’an atau yang sering di
sebut dengan istilah “Ulumul Qur’an”. Ilmu ini membahas tentang sejumlah
pengetahuan yang berkaitan dengan Al- Qur’an baik secara umum seperti ilmu-ilmu
agama Islam dan bahasa Arab, dan secara khusus adalah kajian tentang al-Qur’an
seperti sebab turunnya al-Qur’an, Nuzul al-Qur’an,
nasikh mansukh, I’jaz, Makkiyah Madaniyah, Muhkan Mutasyabih dan ilmu-ilmu
lainnya.[3]
Hasil dan Pembahasan
1.
Pengertian Ulumul Qur’an
Al-Qur’an diturunkan Allah SWT kepada manusia sebagai petunjuk
mencapai keselamatan, kebahagiaan dunia dan akhirat. Pada masa Nabi,
masalah-masalah yang timbul selalu dapat diselesaikan dengan mudah, dengan
bertanya langsung kepada beliau. Namun perkembangan selanjutnya tidaklah
demikian. Dalam upaya menggali dan memahami isi Al-Qur’an, umat Islam perlu
kepada alat untuk membedahnya. Mereka perlu ilmu untuk memahami Al-Qur’an. Ilmu
atau alat yang diperlukan tidak cukup satu, tetapi sangat banyak, maka muncul
istilah ‘Ulum Al-Qur'an
Ulumul Qur’an berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata
penyusun, yaitu ‘Ulum dan al-Qur’an. Kata ‘Ulum sendiri merupakan bentuk
jamak dari kata ‘ilm. ‘Ulum berarti al-fahmu wa al-ma’rifat (pemahaman
dan pengetahuan). Sedangkan, ‘Ilm yang berarti al-fahmu wa al-idrak (paham
dan menguasai)[4].
Sebelum melangkah ke pengertian Ulumul Qur’an, perlu terlebih dahulu mengetahui
apa hakikat dari Al-Qur’an itu sendiri. Kata Al-Qur'an berasal dari bahasa Arab
merupakan akar kata dari qara’a (membaca). Pendapat lain bahwa lafal Al-Quran
yang berasal dari akar kata qara'a juga memiliki arti al-jam'u (mengumpulkan
dan menghimpun). Jadi lafal qur’an dan qira'ah memiliki arti
menghimpun dan mengumpulkan sebagian huruf-huruf dan kata-kata yang satu dengan
yang lainnya[5]
Para ulama mendefinisikan Ulum Al-Qur’an sebagai, ‘ilmu yang
membahas hal-hal yang berhubungan dengan Al-Qur’an dari segi aspek turun,
sistematika, pengumpulan dan penulisan, bacaan, tafsir, kemukjizatan, serta nasikh
dan mansukh."[6]
Sebagian ulama mengatakan bahwa ilmu-ilmu ini juga disebut dengan ushul
al-tafsir. Sebab, cakupan pembahasan dalam Ulum Al-Qur’an berkaitan dasar-dasar
memahami Al-Qur’an. Karena itu, seluk-beluk Ulum Al-Qur’an mutlak harus dikaji
dan dikuasai oleh seorang mufasir.[7]
2.
Ruang Lingkup Ulumul Qur’an
Ruang lingkup pembahasan Ulumul Qur’an pada dasarnya luas dan
sangat banyak karena segala aspek yang berhubungan dengan Al-Qur’an, baik
berupa ilmu agama seperti tafsir, ijaz, dan qira'ah, maupun ilmu-ilmu bahasa
Arab seperti ilmu balaghah dan ilmu irab Al-Qur’an adalah bagian dari
Ulumul Qur’an. Di samping itu, banyak lagi ilmu-ilmu yang terangkum di
dalamnya.
Namun, menurut Hasbi ash-Shidiqie berbagai macam pembahasan Ulumul
Qur'an tersebut pada dasarnya dapat dikembalikan kepada enam pokok bahasan
saja, antara lain[8]
:
a. Nuzul
Qur’’an. Aspek ini membahas tentang tempat
dan waktu turunnya ayat atau surah Al-Qur’an. Misalnya: makkiyah, madaniyah,
safariyah, hadhariah, nahariyah, syita'iyah, lailiyah, shaifiyah, dan firasyiah.
Pembahasan ini juga meliputi hal yang menyangkut asbab an-nuzul dan sebagainya.
b. Sanad.
Aspek ini meliputi hal-hal yang membahas sanad yang mutawatir, syadz, ahad,
bentuk-bentuk qira'at (bacaan) Nabi, para penghapal dan periwayat Al-Qur’an,
serta cara tahammul (penerimaan riwayat).
c. Ada’ al-Qira'ah. Aspek ini menyangkut tata cara membaca Al-Qur'an seperti
waqaf, ibtida', madd, imalah, hamzah, takhfif, dan idgham.
d. Aspek
pembahasan yang berhubungan dengan lafazh Al-Qur’an, yaitu tentang
gharib, mu'rab, musytarak, majaz, muradif, isti'arah, dan tasybih.
e. Aspek
pembahasan makna al-Qur’an yang berhubungan dengan hukum, misalnya ayat yang
bermakna 'amm dan tetap dalam keumumannya, ‘am yang dimaksudkan khusus, 'am
yang dikhususkan oleh sunnah, nash, zhahir, mujmal, mufashshal, mafhum, manthuq,
muthlaq, muqayyad, muhkam, mutasyabih, musykil, nasikh mansukh, mu'akhar,
muqaddam, ma'mul pada waktu tertentu, dan ma'mul oleh seorang saja.
f. Aspek
Pembahasan makna al-Qur’an yang berhubungan dengan lafazh, yaitu fashl,
washl, ithnab, ijaz, musawah, dan gashr.
3.
Pendidikan Agama Islam
Pendidikan adalah proses merubah perilaku dan etika seseorang untuk
menuju kehidupan dan arah yang lebih baik. Pendidikan agama Islam adalah usaha
sadar untuk menyiapakan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan
agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan dengan
memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan
antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.[9]
Pendidikan Islam merupakan suatu proses pembentukan akhlak mulia,
pengembangan nilai-nilai kemanusiaan, persuasif serta halus. Pendidikan islam
harus berisi tentang nilai-nilai ketuhanan dimana nilai-nilai tersebut berdasar
pada Al-Qur’an dan Hadis. Penanaman etika merupakan salah satu dasar manusia
sebagai proses mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT serta mengatur
hubungan manusia antar sesama.[10]
Al-Qur’an memiliki banyak kandungan yang isinya memuat macam-macam aspek
kehidupan, salah satunya tentang kehidupan manusia. Tidak ada dasar pedoman
yang melebihi Al-Qur’an yang didalamnya berisi bermacam-macam hikmah kehidupan,
alam beserta isinya yang tidak akan pernah putus untuk selalu di pelajari dan
di kaji.[11]
Karakter
keislaman sangat dibentuk oleh pendidikan agama Islam, khususnya dalam
lingkungan pendidikan. Dalam kerangka ini, pendidikan agama Islam dipandang
sebagai salah satu pilar utama penunjang pengembangan karakter peserta didik.
Teks-teks seperti syahadat, Al-Quran, Hadits, fiqh, sejarah Islam, dan akhlak
dirasa dapat menjadi bahan penolong yang bermanfaat dalam pengembangan
karakter. Pendidikan agama Islam juga dipandang sebagai sarana untuk
mengubah ilmu pengetahuan
ke dalam konteks keagamaan, sehingga
dapat membantu membentuk
kepribadian siswa. Selain itu, pendidikan agama Islam dinilai
penting secara strategis dalam melestarikan dan menumbuhkan semangat
pengorbanan para pendiri NKRI dengan membentengi nilai-nilai kebangsaan sebagai
identitas dan karakter sosial. Oleh karena itu, tujuan utama pendidikan agama
Islam adalah membentuk kepribadian peserta didik, yang tercermin dalam tindakan
dan mentalitasnya sehari-hari.[12]
4.
Urgensi
Ilmu Al-Qur’an Terhadap Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama
Islam adalah usaha dan proses penanaman sesuatu (pendidikan) secara terus
menerus antara guru dengan siswa, dengan akhlakul karimah sebagai tujuan akhir.
Penanaman nilai-nilai Islam dalam jiwa, rasa, dan pikir serta keserasian dan
keseimbangan adalah karakteristik utamanya.
Sebagaimana
kita ketahui, Al-Qur’an adalah pedoman bagi umat manusia dan Islam adalah agama
yang sempurna. Karena segala sesuatu baik dari segi hukum, norma kehidupan,
Pendidikan dan lain sebagainnya akan merujuk pada Al-Qur’an yang merupakan
sumber pedoman umat Islam.[13]Namun
pada kenyataanya meskipun Al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat islam, akan
tetapi tidak semua umat islam mampu memahami dan mencerna isi yang terkandung
dalam Al-Qur’an. Hal inilah yang menjadi masalah dikalangan umat islam,
sehingga muncul Ilmu Al-Qur’an sebagai alat bantu dalam memahami makna
Al-Qur’an agar tidak salah menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an.
Letak urgensi dalam mempelajari Ulumul Qur’an terhadap Pendidikan
Agama Islam yaitu pemahaman yang baik terhadap Ilmu ini merupakan neraca yang
sangat akurat dan dapat dipergunakan oleh mufassir dalam memahami firman Allah
dan mencegahnya secara umum untuk melakukan kesalahan dan kedangkalan dalam
tafsir Al-Qur’an[14]. Sehingga tujuan dari Pendidikan Agama Islam akan bisa dicapai
sesuai dengan kajian dari sumber pedoman umat Islam yaitu Al-Qur’an.
1. Pendidikan Agama Islam merupakn upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani,
bertaqwa, berahlak mulia, mengamalkan ajaran Islam dari sumber utamanya kitab
suci al-Quran dan al-hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan
serta penggunaan pengalaman. Salah satu tujuan Pendidikan agama Islam adalah
untuk membentuk seorang manusia menjadi insan kamil.
2. Al-Qur’an yang merupakan sumber pedoman dalam Pendidikan Agama
Islam tidak bisa dipahami secara tekstual karena kandungan makna yang luas dan
bahasanya yang tinggi. Sehingga untuk mewujudkan tujuan Pendidikan Agama Islam
sesorang perlu mempelajari Ilmu Al-Qur’an sebelum memahami ayat-ayat Al-Qur’an.
3. Letak
urgensi dalam mempelajari Ulumul Qur’an terhadap Pendidikan Agama Islam yaitu
pemahaman yang baik terhadap Ilmu ini merupakan neraca yang sangat akurat dan
dapat dipergunakan oleh mufassir dalam memahami firman Allah dan mencegahnya
secara umum untuk melakukan kesalahan dan kedangkalan dalam tafsir Al-Qur’an
[1] Amroeni Drajat.
Ulumul Qur’an Pengantar ilmu-ilmu al-Qur’an (Kencana, 2017) hal 2
[2] Masduki
Duryat. Paradigma Pendidikan Islam. (Alfabeta, 2021) hal 50
[3] Fitrawansah.
Ulumul Qur’an Sebagai Ilmu. Makalah Mata Kuliah Ulumul Qur’an, 2019. hal
4
[4]
Achmad Abubakar, La Ode Ismail Ahmad, and Yusuf Assagaf, ‘Ulumul Qur’an : Pisau
Analisis Dalam Menafsirkan Al-Qur’an - Repositori UIN Alauddin Makassar’,
Semesta Aksara, 2019. hal 1.
[5] Abubakar,
Ahmad, and Assagaf. ‘Ulumul Qur’an. hal 4
[6] Muhammad
Quraish Shihab.etal„Sejaroh & Ulum Al-Qur'an, (Jakarta: Pustaka Firdaus.
1996), hal 40
[7] Qaththan,
Studi Ilmu-ilmu Al-Qur'an. hal 9.
[8] Amroeni Drajat.
Ulumul Qur’an Pengantar ilmu-ilmu al-Qur’an (Kencana, 2017) hal 21
[9] Ulfa.
Urgensi Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikultural
Pada Anak Usia Dini. Jurnal
[10]
ibid
[11]
Imanudin Abil Fida. Liberalisme Dalam Pendidikan Islam Di Perguruan Tinggi.
Journal Of Islamic Education 1, no 1 (2016) : 56-70
[12]
Yusri Nadia, dkk. Peran Penting Pendidikan
Agama Islam dalam
Membentuk Karakter Pribadi yang Islami. Jurnal Pendidikan Islam. Vol 1. No 2, 2023.
https://www.researchgate.net/publication/375852207_Peran_Penting_Pendidikan_Agama_Islam_dalam_Membentuk_Karakter_Pribadi_yang_Islami
[13]
Ike Septiani, dkk. Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Al-Qur’an Dan Hadis. Jurnal
Studi Keislaman Falasifa. Vol 12. Nomor 2.
Hal 25. 2021
https://www.researchgate.net/publication/355803272_Nilai-Nilai_Pendidikan_Islam_dalam_Al-Qur%27an_dan_Hadist
[14] Fitrawansah.
Ulumul Qur’an Sebagai Ilmu. Makalah Mata Kuliah Ulumul Qur’an, 2019. hal
13
Komentar
Posting Komentar